Tahun 1889 Gedung Budi Utomo No.7 diperkirakan sudah
didirikan dan pertama kali dipakai oleh PHS (Prins Hendrick School).
Pada masa pendudukan Jepang gedung ini dipakai sebagai salah satu
perbekalan logistik markas tentaranya. Sebelum tahun 1945 di Jakarta
sudah beridiri SMT (Sekolah Menengah Tinggi), yang menempati gedung
Kanisius. Dan sekolah ini ternyata merupakan embrio dari SMA 1 yang
sekarang. SMT dibubarkan setelah Jepang menyerah.
Tahun 1946 , tepatnya tanggal 13 Maret 1946
dibentuk sekolah Pemerintah yang pertama, yang mula-mula masih
menggunakan nama SMT, lalu diubah menjadi SMOA (Sekolah Menengah Omoem
Atas) yang menempati gedung PSKD di jalan diponegoro. SMOA kemudian
diganti menjadi SMA yang pada waktu itu terkenal dengan sebutan SMA RI
atau SMA Kiblik dengan Direkturnya:
Bapak Drs. Adam Bachtiar.
Tahun 1947,
dengan adanya Agresi Belanda, sekolah tersebut dibubarkan/dilarang,
akan tetapi guru-guru serta pelajarnya tidak menyerah oleh ancaman
penjajah Belanda. Kegiatan belajar mengajar dilanjutkan dengan
menggunakan tempat-tempat antara lain : Rumah Bapak Adam Bachtiar di
jalan Gondangdia Lama No.22, rumah
Bapak Wagendorf
di jalan Sawo No.12, dan di beberapa tempat rumah orang tua murid
antara lain rumah Ny. Dr. Susilo di jalan Proklamasi No.69. karena
mengalami keadaan demikian SMA RI terkenal juga dengan sebutan SMA
Pejuang. Guru-guru yang dengan sukarela dan penuh dedikasi pada saat itu
antara lain:
Bapak R. Soetedja, Bapak Adam Bachtiar, Bapak Wagendorf, Bapak Syarif Tayeb, Bapak Soebroto dan
Bapak Djamaloes.
Sementara diantara pelajarnya antara lain adalah Bapak Mochtar
Kusumaatmaja. Hal tersebut berlangsung sampai penyerahan kedaulatan
kepada Pemerintah Republik Indonesia dari pihak Belanda pada tanggal 27
Desember 1949.
Pada awal tahun 1950 SMA
Kiblik tersebut bergabung kembali tempat belajarnya dan menempati
gedung di Jalan Budi Utomo No.7 sampai sekarang. Pada masa perang
mempertahankan kemerdekaan, gedung di Jalan Budi Utomo ditempati oleh
MTD (Militer Transport divisi). Juga pengurus besar PGRI pernah
menempati gedung ini. SMA Kiblik dianti menjadi SMA 1 -A dan SMA 1-B
dengan direkturnya Bapak Wagendorp. Tahun 1951 Bapak Wagendorp mendapat
tugas dari pemerintah RI Inggris. Pimpinan SMA Negeri 1 -A dan SMA 1-B
dipegang oleh Bapak R. Soetedja.
Kemudian berikut ini urutan pergantian nama SMA 1-A dan SMA 1-B hingga bernama SMA Negeri 1 kini :
-
Tahun 1958 menjadi SMA 1-A dan SMA 1-B.
- Pada tahun tersebut SMA 1-A dipimpin oleh
Bapak Supardo SH selama 6 bulan
-
Tahun 1962 menjadi SMA 1 ABC.
-
Tahun 1962-1964 Direkturnya adalah
Bapak Ong Pok Kiat.
-
Tahun 1964-1967 Direktur adalah
Bapak H. Drs. Gazali Dunia.
-
Tahun 1964 nama SMA 1 ABC diganti menjadi SMA Negeri 1.
R. Djamaloes 1967 - 1974
Pada masa itu ruang belajar yang semula tertutup menjadi terbuka.
Perubahan-perubahan waktu itu antara lain:Membuka Laboratorium Kimia,
lapangan basket dan penambahan gedung baru sebanyak 18 lokal (gedung
tingkat tiga di bagian belakang).
Akhir tahun
1974 sampai pertengahan tahun
1980 Direkturnya adalah
Bapak Drs. Joelioes Joesoef.
Dan pada masa jabatannya juga banyak perubahan-perubahan antara lain:
lapangan upacara diperluas, pembukaan perpustakaan, pembaharuan aula
yang dilengkapi dengan laboratorium Fisika dan Biologi, peresmian
Pramuka Gugus Depan 481-482. dan yang penting lagi yaitu sejak tahun
1978 gedung jalan Budi Utomo No.7 hanya digunakan oleh SMA 1, karena SMA V dipindahkan ke Sumur Batu.
Sejak bulan Mei 1980 jabatan Direktur SMA 1 dipegang oleh
Bapak J. Ch. Lesilolo. Berikutnya
Bapak N.T. Padidi memegang jabatan sebagai Direktur SMA 1 sejak Mei
1981 sampai dengan 1987. Kemudian beliau digantikan oleh
Bapak E. Pakpahan.
Namun beliau hanya sempat menangani SMA 1 sampai tahun 1988 karena
beliau meninggal dunia. Lalu Bapak T.H. Simbolon sementara menggantikan
kedudukan Kepala Sekolah di SMA 1 ini. Sampai akhir tahun
1988 yang kemudian
Bapak Djoko Sudibyo datang untuk memegang kendali SMA 1. Tahun
1989 sampai tahun 1992 diganti menjadi
Bapak Asrul Chatib. Setelah itu
Bapak M. Yunan Abdoellah yang memegang kendali Kepala Sekolah SMA 1 sampai tahun
1994. Dan tahun
1995 sampai tahun 1996 digantikan oleh
Bapak Soedarno SW.Pada tahun
1997 sampai tahun 2001 nama SMA 1 berubah menjadi SMUN 1 dan saat itu Kepala Sekolah dipegang oleh
Bapak Arifin Rusmana.
Tahun 2001 Kepala Sekolah SMUN 1 dipegang oleh
Bapak Triyana sampai
2004,
yang mulai mengembangkan sekolah Berbasis Kompetensi dengan Teknologi
Informasi dan Komunikasi ( TIK ) sebagai pilihan kompetensi.
Laboratorium Internet dengan 41 unit PC dibangun, dan Laboratorium
Komputer dengan 41 unit PC juga dibangun. Koneksi jaringan Internet
memakai Broadband ADSL 512 KBps dipakai sebagai sarana belajar siswa dan
guru. Modul belajar komputer dan multimedia dikembangkan sendiri
sesuai kebutuhan. Bapak Triyana juga meresmikan berdirinya climbing
wall dengan lebar 4,5 meter dan tinggi 17 meter, yang merupakan
Climbing wall tertinggi yang dimiliki institusi pendidikan di Jakarta.
Kemudian tahun 2004 digantikan oleh
Bapak Ratiyono,
yang melanjutkan program TIK dengan membangun Laboratorium Komputer
khusus buat guru-guru, dan membangun kamera pengintai (CCTV) sebagai
sarana pemantauan siswa dilingkungan sekolah. Tahun ajaran baru
2004-2005, nama SMUN 1 dirubah lagi menjadi SMAN 1 .
Pada tahun 2005 Bapak Ratiyono digantikan oleh
Bapat Hermanto
yang juga melanjutkan program TIK, mengembangkan kamera pengintai lebih
banyak lagi dan menyediakan sarana HOTSPOT Wireless Acces Point
dilingkungan SMA 1, menambah koneksi Internet Broadband menjadi 2 x 1
MB. Pada masa ini, peran serta Alumni melalui IKABOEDOET dalam mendukung
kebutuhan sarana dan prasarana almamater SMA Negeri 1 Jakarta
berhasil diwujudkan dengan dibangunnya Perpustakaan yang diikuti dengan
sumbangan buku2 dan computer. Kemudian dimulainya renovasi kelas
gedung lama yang dikembangkan menjadi kelas dengan perangkat multimedia
(notebook, projector dan pendingin ruangan) beserta bangku+meja kelas
yang baik dan nyaman untuk siswa belajar.
Tahun 2008, Kepala SMA Negeri 1 Jakarta dijabat oleh
Bapak Agus Salisin yamg menerima hasil renovasi IKABOEDOET yang
secara simbolis diserahkan kepada PEMDA DKI Jakarta melalui Gubernurnya
Bapak Fauzi Bowo. Kemudian pengembangan sarana yang ada agar dapat
mencukupi kebutuhan kegiatan ajar mengajar diteruskan, seperti menambah
luas area HOTSPOT ke seluruh wilayah sekolah, menambah Bandwidth
Internet menjadi 3 MB, renovasi Aula, ruang belajar gedung belakang dan
ruang guru.
Pada awal tahun pelajaran 2007/2008 SMA Negeri 1 Jakarta menjadi
Rintisan Sekolah Kategori Mandiri
(SKM) yaitu sekolah yang dipersiapkan untuk menjadi sekolah Mandiri
atau Sekolah Bertaraf Internasional pada tahun 2010. Sekolah Mandiri
dalam pembelajaran menerapkan Sistem kredit semester (SKS) yaitu sistem
yang memberi peluang peserta didik mengambil program pendidikan yang
sesuai dengan potensi dan minatnya. Kecepatan belajar yang merupakan
potensi peserta didik sangat diperhatikan dengan sistem kredit semester.
Peserta didik yang memiliki kecepatan belajar yang tinggi dapat
menyelesaikan program pembelajaran lebih cepat dibandingkan dengan
peserta didik dengan kecepatan beleajar yang normal. Jadi manfaat
penerapan sistem kredit semester pada sekolah formal mandiri adalah
diperhatikannya kecepatan belajar peserta didik dalam melaksanakan
pembelajaran dan penentuan mata pelajaran yang dipilih serta beban
belajarnya, sehingga bagi peserta didik yang mampu dapat meneyelesaikan
program pembelajaran lebih cepat..
Contact Us
Phone Number : +6221 386 5001
Fax Number : +6221 352 4489
Email : humassman1jkt@yahoo.com
Address : Jl. Budi Utomo No. 07 Jakarta Pusat 10710
sumber : http://mail.sman1jkt.com/sman1jkt/index.php?option=com_content&view=article&id=64:sejarah-sman-1-jakarta&catid=2:komite-sman-1&Itemid=2